7 Cara Menjadi Ibu Yang Dirindukan

Akhirnya, sekian lama jadi anggota grup ngaji online, baru kali ini bisa hadir ke acara offlinenya. Dapat bonus sampel pembersih wajah dan kipas. Alhamdulillah 🤗

Pembicaranya Siti Fauziah, konselor pendidikan Al Falah.

Penyampaiannya cukup ringkas, hampir seperti kuliah. Ada studi kasus langsung dan ujian lisan tentang materi yang baru dibahas 👍 Seperti biasa, saya tambahkan materi dari sumber lain supaya lebih bernutrisi yaa 😘

Ice breaking diisi dengan menuliskan kenangan apa saja yang paling kita ingat tentang ibu. Standar ya, masakan yang khas. Untuk Mamak, saya baru tersadar bahwa Mamak selalu menyimak kisah saya selama sekolah, memberikan nasehat terbaik atau menyemangati. Kebiasaan yang patut dilestarikan, dan ternyata berhubungan erat dengan materi yang disampaikan 😍

Contoh universal diawali dengan, Albert Einstein dan Thomas Alfa Edison. Saat sekolah, keduanya digolongkan sebagai bodoh dan lambat belajar. Berkat jasa dan pendampingan ibunya, mereka berhasil menjadi penemu hebat, yang hasilnya bisa dinikmati penduduk dunia hingga hari ini 🤗

Contoh islami, ada Aminah ibunda Rasulullah, yang tetap dihormati meski hanya merawat beliau hanya hingga usia 6 tahun. Ibunda lain yang melahirkan dan mendampingi para ulama besar dunia, juga banyak. Sayang contohnya kurang aplikatif. Banyak tokoh Muslim yang berjasa bagi peradaban dunia, tapi kita tak banyak mengenal mereka 🙁

Baca: Ibunda Para Ulama

Continue reading 7 Cara Menjadi Ibu Yang Dirindukan

2017: Jika Menanyakan Alquran

Saya pernah cerita sekilas kan, bahwa Dunan pernah menyuruh saya ‘ngobrol’ dengan Alquran, karena isinya mencakup semua hal di dunia ini. Saya berkelit bahwa Alquran hanyalah buku bukan makhluk. Mungkin karena usia saya masih terlalu muda untuk paham dan dia juga masih amatir untuk memberikan pemahaman. Dunan kemudian menyampaikan ancaman betapa saya sudah menghina kitab suci itu 😑 Saya, semakin tak ingin membuka dan membacanya.  Continue reading 2017: Jika Menanyakan Alquran

‘Keracunan’ Alquran

Iyaaa, saya udah merasa ‘keracunan’, pakai banget 😆

Keracunan pasca jadi member ODOJ hingga melewati dua tahun, padahal belum pernah sekalipun ketemu sama salah satu member lho. Grup juga udah mulai jarang kholas, beberapa member datang dan pergi, tapi ukurannya bukan itu. Ukuran ketakwaan yang meningkat, keterikatan dengan Alquran yang semakin erat, yang inshaallah terjalin lebih hikmat dan cermat demi merajut jembatan menuju akhirat ☺

image

Continue reading ‘Keracunan’ Alquran

Al Waqiah Menjadikanmu Kaya?

Ini harapan yang agak konyol sebenarnya. Pengen kaya cuma dengan berdoa. Padahal udah jelas sama Allah dikaruniai akal dan pikiran yang membebaskan kita melangkah, selama tak melanggar perintah dan larangan 😇. Ini kan semacam berharap pada undian berhadiah dan tak mu bekerja keras, hehehe…

image

Sinta Yudisia, penulis, pernah membuat sebuah catatan singkat, berikut contoh kasus, yang menunjukkan bahwa dengan membaca Al Waqiah tiap hari bisa bikin kita kaya 😉
Continue reading Al Waqiah Menjadikanmu Kaya?

Melewati Dua Tahun

Semenjak anak-anak mulai besar dan bisa melakukan beberapa kebutuhannya secara mandiri, aku mulai kacau. Maksudnya, aku merasa kurang sibuk. Tahu aja kan, kerjaan rumah itu kegiatan sepele yang berulang dan membosankan 😴😴. Aku masih belum tahu bahwa banyak pahala tersembunyi di balik setiap pekerjaan rutin seorang ibu. Sumpah, aku oon banget 😆

Memutuskan ikut program sehari sejuz, itu beraaat, banget 😑 Karena tak terbiasa, terlalu banyak prasangka, dan tak yakin akan kemampuan diri sendiri. Tapi aku butuh kesibukan, sementara untuk kembali bekerja, sepertinya tak mungkin. Selain karena anakku Moldy berkebutuhan khusus, ada juga sebab lain yang mengharuskanku di rumah, tidak bekerja di luar. Baiklah, aku akan belajar mengalah 👿

image

Continue reading Melewati Dua Tahun