6 Alasan Asyiknya Bisa Bahasa Isyarat

“Kenapa dia terus melihat kita? Ada yang aneh denganku?” tanya anak saya di dalam angkot.

Saya menahan tawa. Ibu ini duduk di pojok bagian kanan empat, anak saya duduk di pojok kiri tujuh, dan saya di belakang bangku sopir. Dengan wajah gabungan antara bloon dan kepo, dia bergantian melihat kami berdua yang ngobrol menggunakan tangan dan ekspresi wajah. Sebenarnya itu bukan isyarat murni, masih sebatas homesign demi memudahkan komunikasi saya dengannya. Anak saya adalah seorang penyandang tuli kongenital, yaitu ketulian yang disandang sejak lahir.

“Nggak papa, biarin aja,” kata saya menenangkan.

“Tuh kan, lihat lagi,” dia mulai jengah.

Beginilah konsekuensi berbahasa dengan cara berbeda di tempat umum. Sering menjadi pusat perhatian atau bahkan rasan-rasan. Saya sudah dalam fase malas kasih tahu tiap orang yang saya temui bahwa ini semua hasil proses panjang. Seperti yang umum ditemui di klinik terapi wicara, awalnya saya memaksanya untuk berucap sebagai cara berkomunikasi.

Continue reading 6 Alasan Asyiknya Bisa Bahasa Isyarat

Sebelum vs Sekarang vs Sesudah

Seorang teman memasang status lagunya Budi Doremi yang berjudul Mesin Waktu, seraya menanyakan satu hal yang susah dijawab. Seandainya bisa memilih, mau kembali ke masa sebelum atau sesudah pandemi? 🙃

Ada yang pernah mengatakan bahwa seandainya adalah setan, karena itu berarti ora nrimo dengan takdir yang ada. Dalam kondisi penuh tekanan dan ketidakpastian, berpikir “seandainya saja…” adalah kemungkinan.

Nyatanya, nrimo kondisi yang ada itu gak langsung hadir dengan kata yok bisa yok, semangka, sabar ya, pasti nanti dikasi jalan keluar, yang ikhlas ya, ingat anak-anakmu yang membutuhkanmu, ingat orang-orang yang mencintaimu dan tak ingin kamu sedih terus, masih mending kamu daripada aku (yang lebih menderita), dan bla bla bla lainnya 🙄

Continue reading Sebelum vs Sekarang vs Sesudah

Sapa Papua (2)

Jika anda mengikuti kronologi kasus Steven Yadohamang, yang diinjak kepalanya oleh dua aparat keparat, bagaimana pendapat anda?

😭

Steven adalah seorang tuli, bekerja sebagai tukang parkir, dan dia berkomunikasi dengan gestur, bukan bahasa isyarat. Hiks, ini juga tahunya dari ig Surya Sahetapy, bahwa komunikasinya Steven dengan Deni Zulkarnaen di fb, bukan isyarat Merauke.

Semenanjung Doberai, Raja Ampat

Dua petugas ini memang tak searogan polisi kulit putih yang menginjak leher George Floyd sampai meninggal dunia. Meski sedang menjalani hukuman 22 tahun penjara, protes Black Lives Matter masih terus berlanjut, dilakukan berbagai kalangan, baik kulit hitam maupun kulit putih. Protes mengenai rasialisme telah melintasi kesamaan warna kulit.

Lalu, apa kabar Indonesia kita?

Continue reading Sapa Papua (2)

Obrolan Tangan (7): Memory Leap

“Jadi, Bubun melahirkan dua anak langsung?” tanya Moldy, ketika kami bersantai seraya melihat album foto lawas.

“Tidak, tidak, bukan bersamaan,” kata saya. “Kamu lahir tahun 2009, sampai gede segini,” seraya mengukurkan setinggi paha saya, “lalu Shena lahir tahun 2011 dan masih digendong.”

Dia mengangguk-angguk.

“Dulu kan aku masih kecil, jadi berdiri di motor bagian depan. Kita naik motor, lalu jatuh, dan kepalaku benjol. Pusing rasanya,” ceritanya panjang.

😳

Continue reading Obrolan Tangan (7): Memory Leap

Obrolan Tangan (6): Malaikat dan Setan

“Huaaa…telat.”

Moldy histeris seraya melemparkan bantal dan gulingnya ke sembarang arah. Saya hanya bisa diam menatapnya dengan rasa bersalah. Shena pun sama. Cuma saya dan Jemi yang tidak tantrum karena telat sahur 😅

Weker bunyi jam tiga, tapi saya melek jam 4.25 🙈😭

Biasanya Moldy yang rajin bangun, tanpa weker sekalipun dia sudah punya alarm alami. Jam 1, balik tidur. Jam 2 bangun lagi, lalu balik tidur. Jam 3, akhirnya.

Continue reading Obrolan Tangan (6): Malaikat dan Setan

2021: Tolerage

Selama belajar di rumah, Moldy selalu mengawali tugas dengan marah dan protes. Kalau gak sekolah, kenapa mesti ngerjain tugas. Semacam itu 😅 Meski akhirnya mau mengerjakan, ritual ini benar-benar menguras emosi dan tenaga. Meski bisa juga diatasi, tapi yaa bikin juthek dan pegal. Mbayangin stamina fisik dan mental yang perlu digandakan saat puasa, hmm…

Baca: Confetti SFH (3)

Ternyata enggak juga 😃

Continue reading 2021: Tolerage

Bisindo atau SIBI?

Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) atau Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) atau?

Kurang lebih sama dengan…

American Sign Language (ASL) atau Sign Exact English (SEE)?

🧐

Baca: Otw Bisindo

Sebelum pertanyaan itu dijawab, coba anda bicara dengan posisi telinga ditutup dengan tangan, sehingga suara dari luar tak terdengar jelas. Cobalah berkomunikasi dengan berbagai cara agar lawan bicara paham dengan maksud anda 😉

Continue reading Bisindo atau SIBI?

Menyambut Puber

Katakan ini semi curhat. Bahwa salah satu keresahan ortu dengan anak difabel adalah bagaimana menyikapi peralihan masa dari anak ke dewasa. Mana hubungannya sama begituan 🥴

Pernah ada seorang kakak dari anak down syndrome cerita, bahwa adiknya yang beranjak dewasa itu, bisa langsung mencium perempuan yang dianggapnya cantik dan disukainya 😔 Solusi dari psikolog: si adik harus terus didampingi, terutama saat bertemu lawan jenis. Salut sama kakaknya yang saat itu bersedia hadir di gelar wicara, demi menemukan solusi untuk adiknya.

Baca: Reinforcement

Dee, dalam cerita Malaikat Juga Tahu (Rectoverso) mengisahkan si kakak (autis) yang mencintai seorang perempuan. Di akhir kisah, si perempuan ini malah jadian sama adiknya. Ibunya berani menegaskan bahwa, ketulusan cinta si kakak tiada banding, meski si perempuan tentu saja lebih memilih bersama yang effortless. Gak bisa nyalahin juga, karena hati malaikat tidak dibagikan merata.

😐

Continue reading Menyambut Puber

Menyanyikan ‘Dubidubiduma’

Buku solo terbit, akhirnya 🥰

Setelah menargetkannya setiap tahun, sejak tiga-empat tahun lalu, dan selalu gagal 🙈

Ini sedikit cerita di balik layar:

🎶 Naskah keberapa yang diajukan ke berbagai penerbit, saya tak ingat 😁 Untuk Mojok, ini naskah kedua. Masih ada hubungan dengan naskah pertama, tapi yang ini yang disetujui.

🎶 Sampul didesain oleh Shena, dari sejumlah gambar yang diajukan. Gambar-gambar yang dibuatnya spontan, sejak TK.

🎶 Ide judul dari lagu yang saya modifikasi, lalu Shena menyanyikannya singkat dengan meminjam nada dari salah satu youtube Aulion. Karena suara kami berantakan dan kemampuan digital mengenaskan, biarlah itu jadi rengeng-rengeng di rumah 😅

🎶 Saya menuliskan kisah selama mengasuh anak-anak, demi merawat mimpi bahwa kisah mereka akan terbit. Hasil doodle Shena sebagai penyempurna. Taraaa, terwujud sudah. Alhamdulillah 🥳

Continue reading Menyanyikan ‘Dubidubiduma’