2021: The Amazing 30

Tugas pengasuhan menjadi lebih ringan ketika kita menyadari bahwa ada banyak hal yang tak bisa kita kendalikan dan menyerahkan mekanisme alaminya pada semesta. Sekali waktu panik dan bermimpi tinggi, wajar dong dan itu sangat manusiawi. Lucunya, begitu tenang dan santai, eh sesuatu yang indah terjadi.

Usia sepuluh adalah batas toleransi, peralihan dari masa anak menuju remaja yang akan penuh gejolak. Persiapan ada, tapi kejutan tak terduga pun pasti sudah direncanakan yang di atas sana 😉

Alhamdulillah, genap 30 hari berpuasa magrib dengan pengertian ðŸĪēðŸŧ Mensyukuri bagian yang pernah saya usahakan dan bagian yang tak terduga ternyata ….. oooh begitu.

Baca: Kapan Ngajarin Anak Puasa?

Continue reading 2021: The Amazing 30

2021: Mereka atau Kita?

Disclaimer: harus dibaca dengan lapang dan tanpa tendensi keberpihakan. Jika tidak, maka dampaknya di luar jangkauan penulis. Kebenaran bisa berupa apa saja, termasuk berupa keyakinan anda sendiri 😉

Sudah curi start mudik kah? Atau malah belum mudik sama sekali karena sekian kendala tak terperi? Atau berencana nekat menerobos perbatasan? Atau ada yang lain?

🙂

Merasa jengkel sama yang nekat mudik atau sama yang kejem bikin larangan sama bangsa sendiri? Pengen nyukurin atau kasi selamat kehebatan, pada yang nekat nyari jalan tikus dan kena macet dan kena patroli juga? Pengen ngetawain atau nyukurin petugas, pada mereka yang nekat mudik berbekal takbir dan solawatan?

😑

Continue reading 2021: Mereka atau Kita?

Obrolan Tangan (6): Malaikat dan Setan

“Huaaa…telat.”

Moldy histeris seraya melemparkan bantal dan gulingnya ke sembarang arah. Saya hanya bisa diam menatapnya dengan rasa bersalah. Shena pun sama. Cuma saya dan Jemi yang tidak tantrum karena telat sahur 😅

Weker bunyi jam tiga, tapi saya melek jam 4.25 🙈😭

Biasanya Moldy yang rajin bangun, tanpa weker sekalipun dia sudah punya alarm alami. Jam 1, balik tidur. Jam 2 bangun lagi, lalu balik tidur. Jam 3, akhirnya.

Continue reading Obrolan Tangan (6): Malaikat dan Setan

2021: “Jangan Puasa”

Puasa itu berat di awal, tapi terasa nyaman ketika kita sudah menemukan polanya. Apalagi, versi saya, kalau ditambah dengan diet nasi dan olahraga. Diet nasinya masih jalan karena efeknya bagus sekali, sedangkan olahraga tidak berlanjut karena sayanya yang malas sekali ðŸĪŠ

Baca: Diet Nasi

Saat tidak dibolehkan puasa dengan alasan mens, hamil, menyusui, sakit, dan safar; saya kira itu sebuah bentuk cinta Allah pada manusia, terutama perempuan. Ada kewajiban personal yang disematkan, tapi ada juga banyak toleransi yang mengiringi 🙂

Continue reading 2021: “Jangan Puasa”

2021: Mengingatkan dengan Indah

Selama tinggal di Batu, Kediri, Surabaya, Sidoarjo; hanya di satu tempat tinggal saja yang jauh dari masjid. Ada yang bahkan jaraknya hanya sekitar dua rumah, sehingga suara menjelang waktu salat terdengar cukup memekakkan. Volumenya terlalu wow dan kontennya kebanyakan diisi anak-anak, untuk bermain yang tak berhubungan dengan ibadah pula ðŸĪĶðŸŧ‍♀ïļ Hanya bisa nggerundel dalam hati, tak lebih.

Continue reading 2021: Mengingatkan dengan Indah

2021: Tolerage

Selama belajar di rumah, Moldy selalu mengawali tugas dengan marah dan protes. Kalau gak sekolah, kenapa mesti ngerjain tugas. Semacam itu 😅 Meski akhirnya mau mengerjakan, ritual ini benar-benar menguras emosi dan tenaga. Meski bisa juga diatasi, tapi yaa bikin juthek dan pegal. Mbayangin stamina fisik dan mental yang perlu digandakan saat puasa, hmm…

Baca: Confetti SFH (3)

Ternyata enggak juga 😃

Continue reading 2021: Tolerage

2021: Nabi Kesekian

Heboh pengakuan seseorang di sebuah konten youtube, yang menyatakan dirinya sebagai nabi ke-26, membenci puasa dan azan, dan sebagainya; pokoknya semua detail tentang Islam. Dia siap dilaporkan atas tuduhan penistaan agama.

Kasus serupa penistaan juga terjadi di agama Hindu dan Katolik. Sila dicari sendiri ya. Ini sebagai perimbangan informasi, bahwa hina menghina terjadi pada hampir semua agama terhadap agama lain.


Selalu ya, selalu ada konten semacam ini untuk memicu amarah umat dan menciderai toleransi. Jengkel aja sih, tapi tidak marah. Kemarahan adalah tujuan si pembuat konten. Kita sudah memberikan kredit untuk popularitasnya.

Continue reading 2021: Nabi Kesekian

2021: Puasa Agama Lain

Jauh-jauh hari, saya sudah sounding pada anak-anak bahwa kita akan puasa. Moldy bersemangat menunggu tanggal 13. Sebelum hari itu tiba, padahal masih tanggal 11, dia membangunkan adiknya dan mengingatkan kalau hari ini puasa 😅

Sungguh penuh semangat dan semoga terus sampai akhir Ramadan.

“Orang Islam puasa, orang Nasrani puasa, orang Budha puasa?” tanyanya antusias.

Continue reading 2021: Puasa Agama Lain

2021: Tidak Puasa

Tema besar yang sedang berdengung di rumah dan sedang berusaha saya sampaikan pada anak-anak adalah perkara toleransi. Sebenarnya dalam keseharian sudah sering saya singgung atau mereka tanyakan, tapi kali ini lebih personal tematik dan sedikit demi sedikit mereka mulai paham, mengingat usia sudah melewati angka sepuluh.

Shena
“Kok ikut berbuka? Kan Bubun ndak puasa,” sergahnya, melihat saya ber-alhamdulillah mendengar azan magrib.

Continue reading 2021: Tidak Puasa

2020: Insomnia Lapar

Jam 00.00

“Makan mie, yuk,” ajak saya ke Moldy.

Dia mengangguk.

Seminggu ini, hampir tiap malam, kami sama-sama kesulitan tidur. Setelah kenyang menghabiskan indomie dan bersantai sebentar, Moldy langsung terlelap sekitar pukul 01.30. Saya, tetap lanjut sampai waktu sahur dan baru bisa lelap setelah subuh.

Akibat gabut

Kata pak dokter, insomnia selama puasa itu wajar, karena jam biologis kita berubah semua. Sayangnya, tidur malam itu gak bisa diganti sama tidur siang. Hormon yang dikeluarin, beda.

Continue reading 2020: Insomnia Lapar