(Sedang Berusaha) Tidak Ngopi (3)

Ini salah satu judul yang terlihat aneh, setelah saya melihatnya dari sisi lain. Dari sisi orang yang selama sebulan ini tidak menengok facebook, twitter, dan instagram sama sekali. Eh, nengok dikit ding, pas lihat acara pemenang lomba dan baca japri. Udah, selesai, tak ada keperluan lain lagi😁

Baca: Seni Bertahan Hidup Kaum Marjinal

Meskipun aneh, tulisan adalah bagian dari skema perubahan. Memang tak bisa serta merta. Tentang percepatan dan langkah selanjutnya, yaaah itu ditentukan dari banyak hal lain.

Ternyata ada pola yang baru terlihat dan terlaksana secara bertahap. Pola dimulai dari pernyataan bahwa kesehatan merupakan sinergi antara pikiran, fisik, dan kehidupan sosial. Ketiga hal itu berkelindan apik dan mesti seimbang satu sama lain. Urusan takdir, beda cerita yaa.

Baca: Kiat Hidup Sehat

Continue reading (Sedang Berusaha) Tidak Ngopi (3)

Loki, Mamal, dan Geo (2)

Seolah mengikuti jejak Mamal yang pergi karena mati, Loki pun tiba-tiba menghilang seharian. Perkiraan awal yang sangat manusiawi, dia patah hati ditinggal Mamal pergi πŸ˜… Melewati satu hari, saya masih agak santai, mengira dia sudah menemukan tambatan hati di gang lain πŸ˜… Pindang jatahnya mulai membusuk dan dia belum kembali. Hingga dua minggu berlalu, rumah kami jadi senyap dan tanpa bau khas kucing πŸ₯Ί

Baca: Loki, Mamal, dan Geo

Hingga sehari setelah Loki tak muncul, Geo masih beredar di rumah dengan cara yang sama. Nyelonong saat pagar terbuka dan tak mau beranjak pergi kalau sudah di dalam. Saya berniat membersihkan telinganya, bodoamat sama pemiliknya yang cuek. Itu juga belum kesampaian ketika raganya ikutan raib sehari kemudian πŸ₯Ί

Masa itu

Lengkap sudah, tak ada kucing dalam waktu yang hampir bersamaan.

Continue reading Loki, Mamal, dan Geo (2)

Loki, Mamal, dan Geo

Mamal dan Geo ini kucing tetangga. Tiap pagi mengeong di depan pagar minta ikut makan ikan sama Loki, kucing orens milik Shena. Senengnya minta ampun kalau pagar dibuka, lalu keruntelan makan di baki sambil sesekali cakar-cakaran πŸ˜‚

Mamal si ekor panjang dan Loki, pas rukun

Baca: Emon dan Cimor

Lha kok lanjut, setiap saat minta makan, sekalian tidur, dan juga pupπŸ™€ Rapopo kalau milik sendiri. Ini apa gak pernah dikasi makan sama majikannya ya? πŸ™„ Jemi protes melulu, ancaman untuk burung-burungnya. Berhubung dia yang sregep bersih-bersih, ya gimana lagi. Terpaksa usir mereka sesekali, ajak main sesekali, kasi makan sesekali. Imuuut dan matanya selalu bundar, gak bisa keseringan nolak 😻

Continue reading Loki, Mamal, dan Geo

Dua Belas Tahun

Hari ini, dua belas tahun lalu, di sebuah rumah sakit di dekat sekolahnya sekarang, Moldy sekaligus status saya sebagai seorang ibu, terlahir. Saat itu, mungkin saking kelihatan culunnya, bayi kecil itu dianggap adik saya πŸ˜†

Baca: Romansa Mengibu

Difoto buru-buru biar gak ketahuan

Hari ini, pagi tadi, saya mengucapkan selamat ulang tahun dan dia abaikan πŸ€ͺ Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dia tak peduli ucapan selamat. Dia sok mengabari semua orang menjelang hari ultahnya, tapi tak peduli saat hari itu tiba 😎

Continue reading Dua Belas Tahun

Sebelum vs Sekarang vs Sesudah

Seorang teman memasang status lagunya Budi Doremi yang berjudul Mesin Waktu, seraya menanyakan satu hal yang susah dijawab. Seandainya bisa memilih, mau kembali ke masa sebelum atau sesudah pandemi? πŸ™ƒ

Ada yang pernah mengatakan bahwa seandainya adalah setan, karena itu berarti ora nrimo dengan takdir yang ada. Dalam kondisi penuh tekanan dan ketidakpastian, berpikir “seandainya saja…” adalah kemungkinan.

Nyatanya, nrimo kondisi yang ada itu gak langsung hadir dengan kata yok bisa yok, semangka, sabar ya, pasti nanti dikasi jalan keluar, yang ikhlas ya, ingat anak-anakmu yang membutuhkanmu, ingat orang-orang yang mencintaimu dan tak ingin kamu sedih terus, masih mending kamu daripada aku (yang lebih menderita), dan bla bla bla lainnya πŸ™„

Continue reading Sebelum vs Sekarang vs Sesudah

Mari Paskibra

Telat yah, hehehe… πŸ€—

Upacara kemerdekaan yang tak diikuti langsung, tak pernah terasa seharu ini. Ada ikatan emosional dari puluhan tahun lampau, yang gaungnya tiba-tiba terasa sekarang. Hmm, bisa jadi ini juga bercampur kejenuhan selama di rumah wae 😎

Saya jarang merasa bangga dan tertarik dengan kaum berseragam, setampan dan sehebat apapun mereka πŸ™πŸ». Kalau itu perempuan, baru bangga, karena dipastikan perjuangannya melawan diskriminasi dan misogini tidak main-main. Tentu gak bakalan nyangka, kalau selama bersekolah saya sering terpilih untuk jadi petugas upacara di posisi apapun, lomba gerak jalan, dan lomba-lomba lain yang berkaitan dengan baris-berbaris dan disiplin ☺

Continue reading Mari Paskibra

Prov-Antiv (2)

Perhelatan seru soal vaksin, memasuki babak yang makin embuh. Sampai taraf antar tokoh agama. Perhelatan soal penanganan soal covid pun tak jauh beda. Sampai taraf antar dokter bercentang biru, beda cara, dan saling blokir πŸ˜… Dokter juga manusiaaa, punya rasa, punya hati.

Pandemi menantang resiliensi kita semua, terutama borok separah apa yang bisa tutup rapat atau biarkan ambyar tanpa kendali. Betapa nikmatnya jadi orang biasa di masa kiwari, aneh pun tak ada yang peduli πŸ˜‰

Baca: Prov-Antiv

Saya mau cerita soal pengalaman divaksin aja deh, buat hore-hore. Kalau anda gak mau vaksin, santai aja, sesungguhnya tak ada paksaan dalam bervaksin πŸ˜‰

Di sini kita pergiii (here we gooo)

Baca: Bertahan (4)

Selaksa pengalaman. Sudah saya bilang kan, saya males vaksin. Males ngantri, males berprasangka, males siap-siap, pokoknya males segalanya 🀣 Virus rebahan sudah memiliki kerajaan dengan banyak wilayah di tubuh ini.

Continue reading Prov-Antiv (2)

(Ingin) Deaktif Forevaah (2)

Terakhir update status:

Facebook 15 Maret. Tersisa status orang-orang lama, yang usianya sepantaran saya dan bahasannya itu-itu aja. Banyak orang yang menghapus atau deaktif tanpa ditengok sama sekali. Fb masih banyak yang pakai ya, terutama buat yang kemahalan data kalau pakai ig atau gak nyaman dengan cara main twitter.

Baca: (Ingin) Deaktif Forevaah

Malesnya, fb ini nyambung aja ke wa dan ig. Jadi kalau saya berteman dengan orang sama di medsos yang beda, bisa dipastikan statusnya kayak iklan obat batuk, berulang dan sama πŸ™„ Yaah, saya gak cek pengikutnya siapa aja sih. Kan kabar terbaru perlu disampaikan, biar gak dicariin mlulu. Artis kan gitu, mesti apdet di semua platform.

Continue reading (Ingin) Deaktif Forevaah (2)