Diamono: Aman Diserang

🍃 “Misal kehidupan pribadimu dijadikan bahan guyonan, kamu marah gak?”

🥀 “Ya marah dong, apalagi kebanyakan orang kan cuma tahu sebagian kecil, gak semua, gak tahu jatuh bangunku kayak gimana. Coba dia balik dijadikan guyonan, kan pasti gak mau.”

Baca: Pembalasan Bully

🍃 “Kamu protes?”

🥀 “Iya, semisal aku dalam kondisi emosi sangat tinggi sekali atau bahkan tanpa emosi sama sekali, karena di situlah kekuatan perlawanan.”

🍃 “Semisal kamu jadi artis, apa bakalan bikin somasi?”

Continue reading Diamono: Aman Diserang

Surat Untuk Idola

Beberapa hari lalu, tumben blog tuwuhingati lebih ramai daripada biasanya. Meski yang top tetep aja yang itu (baca link berikut), ada beberapa postingan lama yang jarang dikunjungi, tetiba muncul.

Baca: Kebutuhan Khusus dalam Alquran

Ceritanya, Siti Maryamah mendapat balasan surat sekaligus dibacakan sama Reza Rahadian. Ini luar biasa, mengingat dia baru aja mengidolakan aktor ganteng ini bulan September dan langsung ‘jatuh cinta’. Disebutnya Reza sebagai pribadi yang so grounded, so humble. Saya pun mengakui, aktor hebat ini memiliki paket yang begitu lengkap 🥰

Baca: Ngolshop Ala Siti Maryamah

Continue reading Surat Untuk Idola

Status Privasi Anak

Saya membiasakan minta ijin pada Moldy dan Shena ketika ingin memosting gambar dan foto pribadi mereka. Jika mereka tidak berkenan, saya akan ambil balik postingan lama. Maklum kaum oldies 🤭, yang tak terlalu peduli dengan like dan engagement. Memang sih, pakai tagar di instagram bisa menjaring banyak like dan komen, tapi trus belum tahu dan belum ada rencana kelanjutannya buat apa 🙃

Memang sih, bahasan soal anak selalu mendapat apresiasi lebih daripada yang lain. Niatnya sih nutupin wajah dan menampilkan seperlunya, tapi banyakan gak bisanya 😅

Continue reading Status Privasi Anak

Paranoia Medsos (2)

BCL yang biasanya ceria, cantik, dan menawan; tersebar dalam pose kucel dan merananya pasca kepergian Asraf. Reynard Sinaga, si predator seksual, terkuak sudah berapa besar kekayaan yang dimiliki keluarganya dan bagaimana masa lalunya. Dua pasien positif Corona jadi sasaran media massa, semua data pribadinya dikuliti bak hewan yang tertangkap pemburu.

😥

Baca: Paranoia Medsos

Saat semua sibuk menyetatus tentang berita terbaru dan share ini itu, saya tetep rutin lihat 5 minutes craft atau penasaran besok tahilalat bikin kartun teka-teki apa lagi 😬 Dulunya, saya sering hunting berita duluan, jadi tinggal ber’ooo’ aja ketika semua grup update berita, yang sudah saya tahu lebih awal.

Baca: Molitik Embuh (2)

Sekarang, saya nanya aja ke orang yang bisa ditanya, sebelum melihat berita di tv atau klik search. Males. Dia dapat intisari apa, yasud saya tahu seperlunya aja, karena saya juga milih nanya ke siapa. Tak lagi mau tahu berapa jumlah korban hilang dan bagaimana kondisi mereka, semisal saat terjadi bencana wisata di Yogyakarta. Kalau sudah captionnya hati-hati, video tiktok saya tonton dengan mata memicing, lalu segera hapus sebelum habis. Ingat anak-anak, jangan sampai nonton.

😔

Continue reading Paranoia Medsos (2)

Weeping Season

Dear Adam,

I remember how hot you were. Me, singing She will be loved, tried hard to put myself together after a serious romance accident. A bastard cajole. Wait, no, no, that’s too much. Let’s say it’s a business-I-shouldnt-talk-about.

You’re not a guy I’m up to, anyway, and I’m not either 🙄 Should this be explained explicitly? 😏

I mean, yeah, you’re hot for some chicks. Your songs did that job. Your tattoos spoke others. Still, I thought tatoo expresses that hardcore music. Yours don’t belong to it 🙊

Continue reading Weeping Season

Menilai Karya Artis

Kata J.S. Khairen, kamu boleh memberikan kritik kalau baca buku paling tidak 50-100 dalam setahun. Biasanya, kalau sudah baca sebanyak itu, akan lebih berhati-hati melemparkan kritik. Saya udah baca 50, boleh dong ya, ngritik 😅

Baca: Terbaca 2019

Kata netijen, puisinya Putri Marino bukan puisi. Para netijen budiman dan berakhlak terpuji, memberikan penilaian pro dan kontra. Kemudian membandingkan dengan penyair besar macam Eyang Sapardi, Jokpin, dan teman-teman. Bukan apple to apple sih, buat saya 🤓

Memang sih, mengkritik tak perlu berkarya, tapi lebih baik kalo disertai data penguat yang sahih. Mesti paham juga, mana selera mana pendapat yang bisa diterima umum. Tak bisa lepas dari subyektivitas, tapi gunakan berbagi sudut pandang dengan bijak 😉

Baca: Terbuai Tere Liye

Continue reading Menilai Karya Artis

Spideromance

Kebanyakan orang akan sepakat bahwa pemeran karakter Spiderman paling pas adalah Tobey Macguire, performa terbaik disajikan Tom Holland, dan romansa terbaik dipamerkan Andrew Garfield. Iyalah, mereka juga pasangan kekasih 😀

Emdrew Stonefield. Emma Stone. Andrew Garfield.

Sekian belas purnama, akhirnya saya bisa nonton The Amazing Spiderman sampai habis. Padahal dulu waktu anak-anak masih belum sekolah, saya udah seneng sama mas Andrew yang ganteng. Trus pasangannya si Gwen yang blonde dan smart. I think, he’s too pretty to be Peter Parker 😎

Baca: Spidey

Continue reading Spideromance

Molitik Embuh (3)

Menjadi golput adalah sebuah pilihan, karena kecewa dengan pilihan yang tersedia. Di sisi lain, saya merasa bahwa proses carut marut ini harus dilalui. Kita belum dewasa benar sebagai bangsa. Dikuasai dinasti otoriter selama 32 tahun, membuat kita masih sangat muda dalam berpolemik. Belum terbiasa menerima perbedaan, diperburuk tingkat literasi yang rendah dan buruk. Rendah berarti sedikit yang doyan baca. Buruk berarti kehandalan memilah informasi yang berguna masih sangat minim. Tak heran kalau berita hoax mudah mewabah. Kesadaran komunal tinggi, sayangnya untuk hal yang belum dikroscek kebenarannya.

Baca: Anti Kebenaran

Saya lelah dengan perkubuan yang masih belum juga usai, dengan alasan pembenaran masing-masing pihak. Kubu itu ada 3, cebong, kampret, dan golput. Semuanya sibuk melihat kesalahan pihak lain dan menyatakan solusi kebenaran adalah pilihan mereka. Saya tahu, pemerintahan kita belum sempurna dan tak akan pernah sempurna bagi siapapun sampai kapanpun.

Continue reading Molitik Embuh (3)